ayat Allah


Kamis, 01 Januari 2015

 Personalia 3 Intensif D
Kelas Kreatif

Agus Suryanto
Menjadi seorang Bos dan Polisi adalah cita-cita dari seorang Agus Suryanto. Lahir di Sumenep 21 Juni 1999 ia adalah anak tunggal orang tuanya.

Amar Ma’ruf
Memiliki kemampuan dalam menghafal membuat Amar Ma’ruf menekuni bidang penghafalan Al-Qur’an. Anak ke empat dari enam bersaudara ini mengaku mengidolakan sosok K.H. Ghozi Mubarok Idris, M.A. Dilahirkan di Sampang, 27 Januari 1997.
Facebook: Amar sie Putra Ganas
No. Telp. 087752584680

M. Andri As’ari
Lahir di Tasikmmalaya, 28 desember 1999 membuat Moh. Andri As’ari mempunyai keinginan yang istimewa, yaitu membahagiakan orang tuanya. Santri kreatif yang satu ini juga memiliki hobbi dalam bidang olahraga, salah satunya bermain bola.
E-mail: AndriXG@ymail.com
No. Telp. 085321333679

Aziz Fauzi Rahman.
Santri kelahiran Sukabumi, 09 September 1995 ini memiliki hobi bermain bola. Ia ingin melebihi profesi kakaknya yang berprofesi sebagai seorang rektor. Selain itu ia juga mengagumi sosok K.H. Moh. Idris Jauhari.
Facebook: Azis Fauzi Rahman
No. Telp. 085607488355

Ach. Faiq Maulana
“berani berbuat, harus berani bertanggung jawab.” Adalah perinsip yang dipegang teguh oleh Ach. Faiq Maulana, lahir di Malang, 12 September 1998. Pemuda asal pulau Masalembu ini memiliki beberapa kelebihan, yakni silat dan bahasa, berharap dengan itu semua cita-citanya menjadi seorang Guru dapat terlaksana.
Facebook: Faiq Danera Fly
No. Telp. 085231249386

M. Faizin Isbandi
Santri yang satu ini bernama Moh. Faizin Isbandi. Lahir di Sumenep 3 Maret 1998 dan memiliki hobi bermain sepak takraw. Ia juga memiliki cita-cita mulia yaitu menjadi seorang guru.
Facebook: Faizziny Reggae

Shohibul Fani
Lahir di Sumenep 4 Mei 1998, membuat Shohibul Fani menggemari bermain sepak bola. Santi yang satu ini memiliki cita-cita menjadi seorang polisi.

A. Firdaus Tsani
Lahir di KalTim, 26 Maret 1998. Santri yang memiliki hobi pencak silat ini rupanya memiliki cita-cita sebagai Dosen dengan tujuan ingin membahagiakan orang tua. Santri yang memiliki panggilan Firdaus ini selalu menyelesaikan masalah dengan baik-baik dan tenang
Facebook: Firdaus Tsani Faqot
No. Telp. 085258511244

Ach. Habibi Mubarok
Lahir bersamaan dengan peringatan hari jadi Republik Indonesia, yakni 17 Agustus 1997. Ahmad Habibi Mubarok, rupanya memiliki minat pada sejarah. Memiliki cita-cita menjadi seorang Dosen Sejarah membuatnya sering membaca buku-buku sejarah. Merdeka!
Facebook: Habibie sii Triple b

Moh. Hadi
Tumbuh besar di sebuah pulau di wilayah Madura Timur. Pemuda yang memiliki cita-cita sebagai Pengusaha dan dokter ini mengaku memiliki suara yang cukup bagus. Lahir di Sumenep, 2 Juli 1997.
Facebook: El-Aydy ‘zee Raden Cengkal
No. Telp. 087750121403

Arif Rahman Hakim
Memiliki cita-cita menjadi seorang pengusaha yang sukses dan Kiai, membuat Arif Rahman Hakim, tidak patah semangat. Tidak heran jika ia mengidolakan sosok Sunan Ampel sebagai idola dalam hidupnya. Pemuda kelahiran 8 Maret 1999 ini juga selalu berusaha dan percaya diri.
Facebook: Hakim Van Zix
no. Telp. 083830805088

Abd. Hannan
Menjadi seorang dokter adalah cita-cita dari seorang Abdul Hannan. Santri kelahiran Bangkalan, 11 Maret 1998 ini memiliki hobbi bermain bola dan membaca. Selain itu ia juga menyukai pelajaran IPA dalam sekolahnya.
Facebook: Bang Han.s
No. Telp. 089630147177

Achmad Haqiqi
Memiliki hobi menulis puisi. Pemuda kelahiran Jember 24 Juli 1998 ini memiliki cita-cita sebagai seorang dokter, guna menyembuhkan orang tidak mampu.
Facebook: Amad Haqiqi
No. Telp. 082328152604

Ahmad Ilham Fathoni,
Lahir di Sampang, 16 Februari 1998. Memiliki hobi menggambar grafity membuat ia bercita-cita sebagai arsitek. Pemuda yang lahir dua hari selepas hari Valentine ini memiliki kelebihan dalam menghafal Al-Quran.
Facebook: Ilham Inspiration
No. Telp. 087849781179

Irfan Hidayat
Lahir pada tanggal 3 Januari 1998. Memiliki cita-cita sebagai Dewan Perwakilan Rakyat yang bersih dan mengayomi masyarakat. Alternatifnya adalah sebagai Kepala Desa yang sama jujurnya. Pemuda ini lebih suka menghadapi masalahnya sendiri.
Facebook: Ivan Dollar Zank Dreezola
No. Telp. 087849817849

R.B. Muh. Iskandar Z.
Dipanggil Anang. Anak pertama dari dua bersaudara ini memiliki cita-cita sebagai pengusaha dan dosen. Untuk mengejar cita-cita itu ia selalu bekerja keras. R.B. Muh. Iskandar Z. dipanggil Anang. Anak pertama dari dua bersaudara ini memiliki cita-cita sebagai pengusaha dan dosen. Untuk mengejar cita-cita itu ia selalu bekerja keras.
Facebook: Kenji Ghetsu
No. Telp. 085739230039

Mahmudi
Lahir di Sumenep 12 Februari 1997. Santri yang memiliki hobi bermain sepak bola ini rupanya mempunyai cita-cita sebagai Polisi dan Bisnisman. Anak tunggal ini juga suka makan makanan yang berkuah dan pedas.
Facebook: Majmudi Amed
No. Telp. 087750458710

Muchtaruddin
Pemuda kelahiran Pontianak, 7 Agustus 1996 ini mengaku memiliki bakat di bidang tarik suara. Tak heran jika ia memiliki cita-cita menjadi seorang Vokalis Hadrah dan seorang qori’ yang hebat.
Facebook: Muchta_ruddin
No. Telp. 087818037981

Ach. Nafi’
Pemuda kelahiran Tangerang, 25 November 1997 ini bernama Ahmad Nafi’. ia memiliki hobbi yang lumayan unik yaitu menghibur teman. Cita-citanya tidak mencolok, hanya ingin menjadi seorang pendakwah.
Facebook: Nafi Ahmad
No. Telp. 089630114212

Ach. Mufarrih Ainun Na’im
Lahir pada 10 Maret 1998. Tinggal dan di besarkan di kota Gresik kec. Panceng. Ds. Sidorejo. Jl. Pasir Putih.
Facebook: Inuen Blenk/Dodit Mulyanto
No. Telp. 085731229650

Najmul Hidayat
Memiliki cita-cita sebagai Dosen membuat Najmul Hidayat, membuat ia semangat belajar. Pemuda kelahiran Sumenep, 14 April 1999 selalu berdoa, bersabar, dan tabah ketika mendapat musibah dan tidak boleh putus asa.
Facebook: Najmul Hidayat
No. Telp. 081939404245

Muhammad Rasyidi Azhari
Santri kelahiran Lombok, 06 November 1997 ini merupakan anak kedua dari dua bersaudara. Memiliki hobi bermain sepak bola dan menggambar membuat Rasyidi memiliki cita-cita sebagai ulama dan dosen kedokteran.

Roby Rohim
Santri yang satu ini rupanya memiliki hobbi bermain sepak bola dan travelling. Roby Rohim, lahir di Bangkalan, 21 Agustus 1997. Memiliki cita-cita sebagai seorang dokter.
Facebook: Roby Blexex
No. Telp. 087750916416

Achmad Rofiqi
Lahir di Pamekasan, 15 April 1998. Anak pertama dari tiga bersaudara ini memiliki cita-cita menjadi seorang guru, guna membahagiakan orang tua.
No. Telp. 081939031527

Abdur Rohim
Pemuda kelahiran Bangkalan, 1 Februari 1997 ini memiliki bakat dalam bidang pramuka. Tak heran jika berbagai macam perlombaan dalam bidang ini pernah diikutinya. Namun tak hanya itu dengan sedikit kemampuan untuk menulis ia juga ingin menjadi seorang sastrawan.
Facebook: Mas Rochim
No. Telp. 057849429699

Ahmad Syauqi,
Lahir di Samuda, 09 Februari 1999. Santri yang satu ini memiliki hobbi yang lumayan unik, yakni bermain. Bermain apa saja yang penting bermain. Tapi dibalik itu semua ia ber cita-cita menjadi seorang guru.
Facebook: Alex’s Kupank Kapik
No. Telp. 085391837422

Muhammad Sholeh
Putra bungsu dari empat saudara ini adalah seseorang yang sangat menyayangi kesehatan. Tak heran, jika BSR menjadi tempat singgah yang menyenangkan baginya. Pemuda kelahiran Sampangm 18 Agustus 1996 ini memiliki cita-cita bisa memajukan lembaga milik pamannya atau memiliki pondok sendiri.
Facebook: Szoleh cristal si tambenk
No. Telp. 087849387377

Rofi’us Syifauddin
Pemuda yang memiliki hobi menggambar ini bernama Rofius Syifa’uddin, ia lahir di Bangkalan, 28 Juni 1997. Dengan hobinya tersebut tak heran jika ia memiliki cita-cita yang tak kalah menarik, yakni menjadi seorang Arsitek. Alasannya sangat sederhana, hanya karena ia ingin membantu orang membangun rumah.

Usri Handoko
Pemuda kelahiran Sampang, 28 September 1998 ini memiliki cita-cita sebagai pengajar hadits. Untuk itu ia selalu belajar dan berusaha agar cita-citanya tersevut dapat tercapai. Pengagum K.H. Ghozi Mubarok Idris ini adalah seorang yang gemar sekali bermain badminton.
Facebook: Han_Dio_Q
No. Telp. 087849768880

Sugiyanto
Memiliki kemampuan berbahasa Inggris membuat Sugiyanto bercita-cita sebagai dosen dan pilot. Pemuda kelahiran Pamekasan, 27 September 1997 ini selalu menghadapi sendiri masalah yang ia dapatkan. Karena cita-citanya, ia selalu Study and study again.
Facebook: Yayan.
No. Telp. 087750300109

Sedikit Catatan Ingatan Bersama Kawan-kawan III Intensif D

“Saya memang tak sehebat Soekarno, yang hanya dengan sepuluh pemuda, mampu menggoncangkan dunia. Tapi saya yakin, tiga puluh pemuda yang kini bersama saya, akan menggoncangkan dunia lebih kencang.”
Jika saya ditanya, apa itu kreatif? Saya akan menjawab “kreatif adalah apa yang mereka kerjakan dan lakukan” sambil menunjuk anak-anak yang sedang belajar di ruang empat Al-Munir. Mereka anak-anak kreatif. Jujur pertama kali saya masuk dalam kelas ini saya merasa ada sensasi yang berbeda dalam kelas ini. Ada getaran ketika saya memandang tiga puluh pasang mata yang tengah berbaris rapi di depan saya ketika itu. Saya jatuh cinta. Ya, saya jatuh cinta pada mereka.
Memasuki ruang kelas mereka, saya seperti memasuki kebun binatang. Bukan saya menyerupakan sifat-sifat mereka dengan binatang. Tapi hanya perumpamaan sederhana yang membuat saya tersenyum sendiri membayangkannya. Di kelas ini ada seekor ular, singa, macan, gajah, kancil, buaya, dan masih banyak yang lain. Jika saya tidak berhati-hati dalam mengenal mereka dan membimbing mereka, bisa jadi saya yang mati konyol jadi santapan makan siang.
Kelas III Intensif D. saya memberi nama kelas ini kelas kreatif, karena saya sadar orang-orang yang ada di dalamnya adalah orang-orang yang kreatif. Para santri yang saya yakin akan memberikan kontribusi pemikiran dan merubahan peradaban dunia. InsyaAllah.
Enam bulan, dengan kata lain satu semester sudah saya berada di kelas ini. Mengenal satu-persatu kepribadian santri yang saya rasa memang perlu untuk dikenal lebih dekat. Disini saya faham. Membandingkan setiap kepribadian mereka lalu menafsirkannya dalam keseharian mereka. Dan mereka luar biasa. Ada beberapa santri yang
saya rasa sulit untuk mengenali kepribadiannya, tapi dengan segala susah payah akhirnya saya berhasil juga mengenalinya.
Tidak mudah melupakan mereka begitu saja. Melepas pun sebenarnya saya berat. Mereka masih perlu bimbingan untuk melangkah lebih jauh. Untuk itu saya tidak membatasi jabatan dalam bimbingan ini. Saya berjanji. Hingga saya wisuda nanti, mereka akan tetap berada dalam pengawasan saya.
Hannan, Agus, Amar, Ilham, Anang, Andri, Hadi, Faiz, Hakim, Haqiqi, Rohim, Fani, Syauqi, Sholeh, Irfan, Rasyidi, Najmul, Rofiqi, Yayan, Muctar, Nafi’, Roby, ‘Ain, Habibi, Daus, Usri, Aziz, Faiq, Syifa’, dan Mahmudi. Kakak tidak akan pernah lupa. Seperti apa yang kalian tulis dalam surat-surat itu. Mungkin setelah ini semua, akan ada yang berbeda. Kita akan sedikit menjauh. Entah kalian atau saya yang menjauh. Entahlah. Tapi perlu kalian ketahui dalam hati terdalam saya, saya tidak akan pernah melupakan kenangan bersama kalian dalam kelas kreatif, kelas III Intensif D. terima kasih kalian telah mau menjadi kawan-kawan dan adik-adik saya.
Ingat, jika nanti kita semua berpisah karena keadaan. Saya berdoa agar bisa dipertemukan lagi dengan kalian. Dipertemukan dalam keadaan yang menyenangkan pastinya. Disaat semua dari kita telah menemukan kesuksesan dalam hidupnya.
Ust. Mahdy Ashiddieqy. Wali kelas yang saya rasa perlu diteladani anggota-anggotanya, termasuk saya pribadi sebagai muharrik di kelas III Intensif D. Saya senang bisa bersama antum mengenal mereka (anak-anak III Intensif D). Seperti yang banyak dikatakan oleh anak-anak, meskipun antum dipenuhi dengan kesibukan mengurus masjid, antum masih menyempatkan diri untuk mendidik anak-anaknya. Jujur, saya kagum dengan antum. Saya juga minta maaf, karena mungkin saya pernah sedikit banyak merepotkan pekerjaan antum. Ketika saya lalai mematikan AC perpustakaan barangkali, atau kesalahan-kesalahan lain yang tidak saya sadari. Tapi saya bangga bersama antum berada di tengah-tengah mereka.
III Intensif D. Selamat berjuang! Jalan kalian masih panjang. Tetap kreatif hingga Dunia bergoncang lebih kencang karenanya.

Ini Tentang Kalian

Hujan tadi malam sedikit berbeda, ada semacam rayuan syahdu yang menyuguhkan kebahagiaan dan kebanggaan. Kebahagiaan saat membuka lembaran-lembaran surat kalian, rasa bangga yang mengembangkan tawa karena karya-karya dahsyat kalian, kalian yang Ustadz kenal dan panggil kalian dengan sebutan anak tercinta. Kita memang tidak pernah berbicara banyak, tetapi minimnya percakapan, selalu membawa Ustadz pada pengertian dan pengenalan lebih dalam tentang kalian.
Kalian memang bukanlah tergolong orang-orang yang pintar dengan tingkat kemampuan berfikir di atas rata-rata. Namun dengan karya-karya kalian yang demikian, setidaknya menjadi jawaban bahwa dengan keterbatasan atau kekurangan bukan pertanda kita tidak bisa berbuat apa-apa.
Selama setengah tahun bersama kalian, di mata Ustadz kalian masih menjadi yang terhebat. Masa bodoh dengan Batman ataupun Superman, Ustadz memiliki santri yang jauh lebih hebat daripada super hero manapun. Kalian adalah anak didik yang baik, anak didik yang lucu, anak didik yang sungguh membanggakan. Sungguh banyak hal yang belum sempat Ustadz lakukan untuk kalian.
Anak-anakku kelas 3 Intensif D! Sebagai guru yang bertugas mentransfer ilmu dan mendidik dengan hati, tentu saja banyak suka dan duka bersama kalian. Sebagai santri, tentu saja terkadang kalian membuat senang dan bangga guru-guru kalian, termasuk Ustadz. Tetapi tidak sedikit juga diantara kalian yang terkadang
membuat jengkel dan marah gurunya. Tetapi guru tetaplah guru. Dia harus berlapang dada dan senang memberi maaf kepada kesalahan-kesalahan anak didiknya.
Anak-anakku tercinta, sungguh jangan pernah sekali-kali kalian meneladani sisi negatif dalam hidup Ustadz. Ambillah yang bisa kalian jadikan pelajaran dan tinggalkan keburukannya. Ustadz tidak pernah merasa lebih baik dibanding kalian, meski mungkin lebih lama mengenyam pendidikan di pondok ini. Ustadz sungguh berharap kalian bisa mencapai apa-apa yang tidak bisa Ustadz capai, apa-apa yang tidak bisa Ustadz lakukan, Ustadz berharap kalian bisa lebih baik dari Ustadz di segal
Ustadz sampaikan beribu maaf kepada kalian. Selama ini Ustadz sebuah sosok yang hanya ada namun tidak memiliki keberadaan. Wali Kelas adalah tanggung Jawab, Wali Kelas adalah Panutan, Wali Kelas adalah Motivasi, Wali Kelas adalah Figur untuk anak didiknya. Selama ini Ustadz tidak menyadari hal ini, tapi setelah mendengar curahan hati kalian, Ustadz sadar bahwa hidup adalah tanggung jawab yang harus diemban dan dilakukan dengan sebaik baiknya karena kita akan bahagia bukan karena hal baik datang pada kita tapi hal baik datang pada orang-orang yang kita sayangi.
Untunglah kalian memiliki sesosok Mlm. Wildan Ismail. Figur Kakak yang Memberi, Figur Kakak yang Membantu, Figur Kakak yang Menjaga, Figur Kakak yang Diikuti, Figur Kakak yang di Hormati, semuanya ada pada diri beliau. Syukron sudah mau menjadi kakak yang baik buat anak didik saya, Mu’allim! Insya Allah, saya akan berusaha menjadikan kembali Figur Wali Terbaik untuk anak didik saya seperti halnya yang Antum lakukan pada mereka, hingga nanti mereka akan
berkata, Keberhasilan Saya adalah karena saya ingin Berhasil Seperti Wali Kelas Saya. Aamiin Aamiin Allahumma Aamiin.
Ke depan, mari kita mulai lagi perjalanan, jangan pernah menghindar dari kerikil tajam dan lumpur hitam. Mari saling menggenggam jari-jemari, dan merapatkan jiwa kita satu sama lain. Saat diantara kita mengeluh letih berjalan, mari diantara kita saling menguatkan. Kita memang tak boleh letih dan berhenti. “Berhenti berarti mati”, mari kita ucapkan kata-kata ini bagi sebagian kita yang hampir rapuh dan tak mampu lagi berdiri. Mari lakukan sekarang!
a bidang terutama pemahaman agama. Karena tentu kerasnya pengorbanan seorang wali kelas akan terbayar lunas saat apa yang diraih anak-anak didiknya lebih besar dari apa yang pernah ia raih sebelumnya.

“Berada diantara bintang yang terang memang sangatlah sulit. Namun berada diantara bintang yang redup sangatlah tidak baik. So…jadilah bintang yang paling terang yaitu bintang yang terang diantara yang terang dan redup”.