ayat Allah


Kamis, 01 Januari 2015

Ini Tentang Kalian

Hujan tadi malam sedikit berbeda, ada semacam rayuan syahdu yang menyuguhkan kebahagiaan dan kebanggaan. Kebahagiaan saat membuka lembaran-lembaran surat kalian, rasa bangga yang mengembangkan tawa karena karya-karya dahsyat kalian, kalian yang Ustadz kenal dan panggil kalian dengan sebutan anak tercinta. Kita memang tidak pernah berbicara banyak, tetapi minimnya percakapan, selalu membawa Ustadz pada pengertian dan pengenalan lebih dalam tentang kalian.
Kalian memang bukanlah tergolong orang-orang yang pintar dengan tingkat kemampuan berfikir di atas rata-rata. Namun dengan karya-karya kalian yang demikian, setidaknya menjadi jawaban bahwa dengan keterbatasan atau kekurangan bukan pertanda kita tidak bisa berbuat apa-apa.
Selama setengah tahun bersama kalian, di mata Ustadz kalian masih menjadi yang terhebat. Masa bodoh dengan Batman ataupun Superman, Ustadz memiliki santri yang jauh lebih hebat daripada super hero manapun. Kalian adalah anak didik yang baik, anak didik yang lucu, anak didik yang sungguh membanggakan. Sungguh banyak hal yang belum sempat Ustadz lakukan untuk kalian.
Anak-anakku kelas 3 Intensif D! Sebagai guru yang bertugas mentransfer ilmu dan mendidik dengan hati, tentu saja banyak suka dan duka bersama kalian. Sebagai santri, tentu saja terkadang kalian membuat senang dan bangga guru-guru kalian, termasuk Ustadz. Tetapi tidak sedikit juga diantara kalian yang terkadang
membuat jengkel dan marah gurunya. Tetapi guru tetaplah guru. Dia harus berlapang dada dan senang memberi maaf kepada kesalahan-kesalahan anak didiknya.
Anak-anakku tercinta, sungguh jangan pernah sekali-kali kalian meneladani sisi negatif dalam hidup Ustadz. Ambillah yang bisa kalian jadikan pelajaran dan tinggalkan keburukannya. Ustadz tidak pernah merasa lebih baik dibanding kalian, meski mungkin lebih lama mengenyam pendidikan di pondok ini. Ustadz sungguh berharap kalian bisa mencapai apa-apa yang tidak bisa Ustadz capai, apa-apa yang tidak bisa Ustadz lakukan, Ustadz berharap kalian bisa lebih baik dari Ustadz di segal
Ustadz sampaikan beribu maaf kepada kalian. Selama ini Ustadz sebuah sosok yang hanya ada namun tidak memiliki keberadaan. Wali Kelas adalah tanggung Jawab, Wali Kelas adalah Panutan, Wali Kelas adalah Motivasi, Wali Kelas adalah Figur untuk anak didiknya. Selama ini Ustadz tidak menyadari hal ini, tapi setelah mendengar curahan hati kalian, Ustadz sadar bahwa hidup adalah tanggung jawab yang harus diemban dan dilakukan dengan sebaik baiknya karena kita akan bahagia bukan karena hal baik datang pada kita tapi hal baik datang pada orang-orang yang kita sayangi.
Untunglah kalian memiliki sesosok Mlm. Wildan Ismail. Figur Kakak yang Memberi, Figur Kakak yang Membantu, Figur Kakak yang Menjaga, Figur Kakak yang Diikuti, Figur Kakak yang di Hormati, semuanya ada pada diri beliau. Syukron sudah mau menjadi kakak yang baik buat anak didik saya, Mu’allim! Insya Allah, saya akan berusaha menjadikan kembali Figur Wali Terbaik untuk anak didik saya seperti halnya yang Antum lakukan pada mereka, hingga nanti mereka akan
berkata, Keberhasilan Saya adalah karena saya ingin Berhasil Seperti Wali Kelas Saya. Aamiin Aamiin Allahumma Aamiin.
Ke depan, mari kita mulai lagi perjalanan, jangan pernah menghindar dari kerikil tajam dan lumpur hitam. Mari saling menggenggam jari-jemari, dan merapatkan jiwa kita satu sama lain. Saat diantara kita mengeluh letih berjalan, mari diantara kita saling menguatkan. Kita memang tak boleh letih dan berhenti. “Berhenti berarti mati”, mari kita ucapkan kata-kata ini bagi sebagian kita yang hampir rapuh dan tak mampu lagi berdiri. Mari lakukan sekarang!
a bidang terutama pemahaman agama. Karena tentu kerasnya pengorbanan seorang wali kelas akan terbayar lunas saat apa yang diraih anak-anak didiknya lebih besar dari apa yang pernah ia raih sebelumnya.

“Berada diantara bintang yang terang memang sangatlah sulit. Namun berada diantara bintang yang redup sangatlah tidak baik. So…jadilah bintang yang paling terang yaitu bintang yang terang diantara yang terang dan redup”.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar